a world that you've never met

[TOMS.4] Forelsket

Forelsket

written by missfishyjazz

Kim Donghyuk [iKON] & Bae Irene [Red Velvet]

—fluff, lil tears

thanks to : LIGHTLOGY for the super cutie poster❤

4D copy

“Tersebutlah sebuah cerita… Bahwa di YG pernah ada seorang trainee yang cantik luar biasa. Sayang seribu sayang, ia tidak memiliki kriteria lanjutan yang Yang sajang inginkan. Tapi kau tahu kan Donghyuk-aa, sekali cantik. Tetap cantik!”

 

Donghyuk berani bersumpah, serangkaian kalimat itu tidak sekali atau dua kali ia dengar. Dari trainee, mantan trainee, bahkan pernah sekali dari member BIGBANG yang tidak ingin Donghyuk sebutkan namanya. Awalnya Donghyuk ingin menyumpal satu persatu mulut mereka dengan kaus kaki bau Bobby. Tapi tidak… Sungguh tidak untuk sekarang.

Annyeong Jinhwan-aa!” Si Mantan Trainee cantik itu melambai ke arah Jinhwan dengan senyum cerah, lebih cerah dari lingkaran merah di tanggal debut iKON. Donghyuk nyaris mimisan jika tidak melihat Hanbin yang mendirik ke arahnya karena tersandung bolak-balik.

Oh, Noona, Annyeong!” Kemudian Si Mantan Trainee itu berlalu dengan empat orang temannya yang telah terlebih dahulu mendahuluinya. Jinhwan juga, bahkan langsung menepuk bokong Donghyuk yang tidak bisa memutar leher ke arah seharusnya.

 

“Bae Joohyun. Stage name-nya Irene. Leader-nya Red Velvet, aku tidak ingat tanggal lahirnya tapi ia seumuran dengan Jinwoo hyung. Aku mengenalnya dari Jinwoo yang terlebih dahulu mengenalnya. Sekarang kembalikan matamu ke jalan sebelum porsi solomu pada lagu kita selanjutnya semakin berkurang.” Jinhwan berkata cepat sembari melirik Hanbin. Donghyuk paham benar sedari tadi Hanbin yang berdiri di belakangnya sudah ingin menerkamnya. Donghyuk hanya tersenyum canggung sebelum kembali melangkah dengan cepat. Namanya, Irene. Bae Irene.

 

Setelah hari itu, hari pertemuan tidak sengaja mereka di backstage acara musik akhir tahun, Donghyuk tidak pernah berhenti memegang ponselnya. Bukan karena ia punya nomer Irene atau apa, tapi sejak hari itu Donghyuk sudah mendaftar dalam salah satu fansite Irene, Think B, dan mungkin akan masuk ke fansite lain seperti Adorable Fairy. Aigoo, nama fansite mereka saja bahkan mirip. Adorable Fairy dan ADONGrable. Donghyuk ingat betul saat ia mengetahui kemiripan itu ia bisa menyanyikan Apology sambil tertawa. Dia tertawa dan Hanbin nyaris meledak jika Jinhwan tidak keburu mengingatkan bahwa Donghyuk hanya sedang kasmaran khas anak bau kencur.

 

Donghyuk nyaris jatuh dari bangku kafetaria YG ketika flash sebuah kamera menerpanya tiba-tiba. Ketika ia menoleh, Donghyuk hanya menjumpai Jinwoo yang tersenyum jenaka sembari mengetik sesuatu dengan cepat.

Hyung—” Donghyuk tidak jadi melanjutkan ucapannya ketika melihat Jinwoo yang menerima panggilan melalui ponselnya.

Oh Joohyunaa. Itu tadi Donghyuk, hoobae yang kuceritakan itu, yang mendaftar fansitemu.”

 

Jika di drama-drama, Donghyuk bisa melihat waktu yang berhenti berputar karena kedua tokoh utama bertemu, sekarang waktu seperti berhenti di bawah kaki Jinwoo dengan paksa. Donghyuk melihat Jinhwan dan Bobby yang tertawa puas. Diikuti Chanwoo dan Yunhyeong, duo evil yang lebih heboh lagi dengan memukul-mukul meja. Hanbin dan Junhwe hanya berusaha menahan tawa mereka sekuat tenaga sembari menyuapkan bulgogi panas ke mulut mereka. Tapi tidak sampai lima detik keduanya mengikuti langkah Jinhwan dan Bobby dengan tertawa sangat keras.

 

“Donghyuk-aaDonghyuk yang masih setengah sadar itu ditarik paksa kepalanya oleh Jinwoo. Donghyuk tidak ingat benar apa yang terjadi sampai akhirnya ia menjadi berhadapan dengan seorang gadis yang luar bisa bercahaya di seberang video call Jinwoo.

“Ya, kau benar-benar daftar fansiteku, astaga…” Irene yang menggunakan bandana merah diikat tegak ke atas itu terlihat lebih menarik, bahkan jauh lebih menarik daripada seluruh tawa menghina member-nya.

“Ya! Kau masih hidup kan?” Irene mulai menunjukkan wajah khawatir begitu melihat Donghyuk yang menatapnya kosong dengan mulut terbuka sedikit. Kemudian Irene nyaris berpikir Donghyuk gila karena tiba-tiba pria itu tersenyum lebar.

Noona, dangsin-eun kamela aniya?” (Noona, apakah kamu adalah kamera?)

Aniya! Wae?”

“Karena setiap melihat Noona aku selalu ingin tersenyum.”

 

Setelah itu ada kurang lebih suara tiga benda yang terjatuh, diikuti Yunhyeong yang sudah tergeletak di lantai tidak bisa berhenti tertawa. Chanwoo bahkan menyemprot Bobby yang duduk di depannya dengan nasi yang belum selesai ia kunyah. Sementara Donghyuk? Ia bahkan tidak benar-benar sadar ia baru saja menggombal, karena yang ia lihat lebih penting, Irene yang tanpa sadar bersemu merah dan menjatuhkan ponselnya. Hal itu membuat Donghyuk hanya bisa mendengar suara Irene yang tertawa pelan dan perempuan lain di seberang sana yang menggoda Irene.

 

Ya! Bae Joohyun kau apakan hoobae-ku ini!” Jinwoo yang merebut kembali ponselnya langsung mengomeli Irene habis-habisan. Tapi kemudian, yah, ia juga ikut tertawa renyah. Tidak membayangkan darimana asalnya Donghyuk bisa berkata seperti itu. Bocah itu dasar.

 

***

 

KimD : Blind Item, Netizen Duga Kuat Suho EXO dan Irene Red Velvet adalah Targetnya”

KimD : Makin Serasi dengan Park Bogum, Netizen Tuntut Irene untuk Tak Tinggalkan Music Bank”

KimD : Sekali Lagi Irene dan Park Bogum Menangkan Polling Pasangan WGM yang Paling Diinginkan”

KimD : “Tampan dan Cantik, Netizen Tak Permasalahkan Jika Suho dan Irene Benar Berkencan”

BJHyun : Kim Donghyuk, wae?

BJHyun : Read saja terus, aku tidak akan balas chat-mu tiga minggu!

KimD : *KimD sedang cemburu berat*

BJHyun : Tidak boleh cemburu! Jangan mentang-mentang aku kameramu kau bisa sembarangan cemburu padaku!

KimD : *KimD hampir menangis*

BJHyun : Susah bicara dengan bocah.

KimD : Ya Noona! Aku bukan bocah.

BJHyun : Kau itu bocah, kau lebih muda enam tahun dariku.

KimD : Tapi aku lahir bulan Januari, jadi anggap saja lima tahun.

BJHyun : Sama saja, tetap bocah.

KimD : Noona!

BJHyun : Mwo?

KimD : Saranghaeyo!

BJHyun : (read)

 

“Hari ini episode terakhir kita tapi Noona justru senyum-senyum seperti itu, ada apa denganmu, Joohyun noona?” Irene yang merasa namanya terpanggil lantas menoleh melihat pria dengan poni yang hari ini ditiarapkan kemudian tersenyum sekedarnya.

Ohh ani, Bogum-aa, seorang teman hanya mengirimkan pesan yang lucu.” Irene kemudian hanya melakukan gerakan menggeser layar ponselnya ke atas dan ke bawah membaca kembali chat-nya yang lucu bersama—

“Donghyuk yang rookie dari YG itu ya?” Irene memutar lehernya dramatis melihat ke arah Park Bogum yang hanya tersenyum nakal kemudian tertawa melihat kecanggungan di mata Irene.

 

Ini gara-gara ulah anak itu beberapa minggu lalu. Dia dengan nekadnya datang ke Music Bank dengan membawa bouquet 200 bunga mawar merah dan memberikannya pada Irene di depan Park Bogum. Tidak lupa dengan pandangan tidak suka Donghyuk pada Bogum yang hanya menganga bingung. Bogum sih cuma malu-malu biasa melihat bagaimana romantisnya Donghyuk, tapi Irene? Irene sudah mau meledak. Tapi kemudian ia bingung, ia mau meledak karena marah melihat tingkah childish Donghyuk atau meledak karena terlalu senang mendapat perlakuan semanis itu.

 

Seperti sekarang misalnya, Red Velvet akan comeback sekaligus konser menandai 3 tahun debut mereka ketika Irene menerima bungkusan dari staff di lobi. Irene sudah tahu bahwa bingkisan itu dari Donghyuk melihat kartu ucapan di atas kardusnya yang memiliki sampul hati merah besar. Dalam kardus itu ada empat kotak kecil dan satu kotak besar. Tentu saja empat kotak kecil itu untuk Seulgi, Wendy, Joy dan Yeri sementara dirinya menerima kotak besar dengan ornamen serba ungu, kesukaannya. Di dalamnya ada banyak makanan yang masih hangat mulai dari sup hangat hingga ekstrak belut tentu saja tanpa ada sentuhan makanan apapun berbahan dasar ayam. Irene sudah ingin meringkas kotak besar itu ketika di dasarnya terdapat tulisan dengan tinta silver yang menyala terang. “Noona, fighting! <3”

 

Ya! Ya! Lihat siapa yang pipinya merah!” Seulgi berteriak nyaring ketika melihat Irene yang harus menyembunyikan wajahnya di balik kaus latihannya. Irene benar-benar tersentuh dengan perhatian Donghyuk yang selalu memberikan penyemangat atau sekedar perhatian kecil di saat-saat penting dalam hidupnya. Donghyuk tidak pernah memberikan ucapan cheesy seperti “Selamat pagi mentariku” atau “Mimpikan aku dalam tidurmu” tapi dia selalu memastikan setidaknya Irene makan dua kali dalam sehari apapun bentuknya. Donghyuk tidak pernah marah ketika ia diet, tapi dia benar-benar memperhatikan Irene dengan meminta orang untuk mengirimi obat anemia dan bahkan soft-bread yang aman untuk dietnya.

 

Aigoo, Aigoo. Jika unnie tidak mau bersama Donghyuk oppa, aku saja unnie! Lihat dia selalu mengirimkan makanan kepada kita setiap persiapan comeback.” Yeri berseru sembari mengangkat garpunya yang berisi daging saus lada hitam di tangannya. Jangan tanyakan bagaimana mereka bisa pesta besar mendekati comeback tanpa diketahui orang SM, tentu saja Donghyuk sudah bekerjasama dengan manager mereka.

 

“YA!” Irene berseru keras masih dengan pipi merah. Enak saja, Donghyuk itu miliknya. Sekalipun mereka bukan apa-apa selain ‘teman’ tapi Irene tahu bahwa Donghyuk adalah miliknya. Seluruh perhatian, sayang, dan cinta Donghyuk hanya untuk Bae Irene seorang. Walau Irene belum benar-benar yakin kapan, tapi ia juga tahu suatu waktu Irene juga akan memberikan seluruh afeksinya untuk Donghyuk.

 

***

 

EXO’s Suho Spotted Waiting For Irene After Red Velvet 3rd Anniversary Concert

props_1

[Hot] EXO’s Suho and Red Velvet’s Irene Spotted Holding Hand

props_2

[BREAKING] SM Confirmed EXO’s Suho and Red Velvet’s Irene Is Dating

Props_4

 

Berita itu sudah keluar sejak seminggu lalu dan tetap berada di daftar teratas pencarian. Berbagai macam komentar masuk ke dalam instagram dan fanpage resmi Red Velvet. Suho juga terpaksa membuka akun instagram untuk meminta maaf pada penggemar tentang berita yang tiba-tiba menyebar. Sementara Irene sengaja dihentikan aktivitasnya untuk sementara waktu, menghindari fans EXO di luar sana yang terkesan ‘bar bar’.

 

Unnie tidak makan?” Wendy yang muncul dari balik pintu kamar Irene melihat leader-nya itu hanya memandangi ponsel dengan gundah.

Oh tidak, aku sedang tidak berselera.” Wendy hanya tersenyum masam sebelum kembali berujar, “Unnie sudah jelaskan hal itu pada Donghyuk?”

“Sudah. Aku bahkan memberinya pesan langsung setelah berita itu keluar.”

 

Iya benar, Irene sudah menjelaskan pada Donghyuk bahwa berita kencannya hanya media play untuk menutupi masalah dua member EXO yang status keaktivannya akan segera diputuskan pengadilan dua hari lagi. Donghyuk menerimanya, hanya saja setelah itu Donghyuk tidak seaktif biasanya dalam mengabari Irene atau sekedar mengirim pesan untuk menyuruh Irene makan. Akibatnya? Irene jadi tidak mau makan. Ia terlalu terbiasa dengan menunggu pesan Donghyuk untuk makan.

 

UNNIE! UNNIE!” Seulgi berlari dari luar, menerobos Wendy sebelum berdiri di tengah ruangan dengan napas terengah-engah.

Mwo?” Irene mengangkat kepalanya yang terasa pening untuk melihat Seulgi yang bahkan tidak bisa mengatur napasnya dengan baik.

“iKON! iKON!” Seulgi masih berteriak dengan napasnya yang putus-putus itu, sementara Wendy memasang telinga siaga bersama Irene yang langsung memfokuskan pandangannya pada Seulgi.

“Apa yang terjadi dengan iKON?”

“iKON akan meninggalkan Korea..”

“Ya! Kita juga sering meninggalkan Korea untuk promosi dan—” Seulgi mendelik kesal ke arah Wendy yang memotong pembicarannya.

“iKON akan meninggalkan Korea selama dua tahun penuh untuk promosi di Amerika!”

MWO?

 

[BREAKING] iKON Will Leave Korea For Two Years Due To Oversea Promotion

Guangzhou_iKON_1

***

 

Hari itu, hari ketika ia mendengar kabar itu adalah akhir 2017 dan seharusnya tujuh pria yang namanya sudah sangat terkenal itu akan kembali akhir tahun ini. Sayangnya, gadis yang termenung sendiri di atas sofa nyaman apartemennya itu tidak merasa bahagia sama sekali. Ya, Irene tidak bahagia dengan kabar kepulangan Donghyuk yang tinggal menghitung bulan itu. Karena pada kenyataannya ia telah kehilangan Donghyuk sejak empat bulan berita itu muncul.

 

Terakhir kali Donghyuk memberinya pesan adalah pada bulan Februari. Donghyuk hanya berpesan agar Irene menjaga dirinya dengan baik. Tidak ada embel-embel lain. Kemudian di bulan April berita ia dan Suho putus dihembuskan dan Irene berharap setelahnya Donghyuk akan memberi pesan lain lagi. Tapi nyatanya hingga hari ini Donghyuk tidak memberikan kabar apapun. Secara umum seluruh orang di dunia tahu bahwa iKON sudah menjadi nama yang cukup besar. Tapi secara spesifik tidak ada kabar apapun untuk tiap anggotanya. Terlebih karena orang di sana lebih menghargai privasi bahkan privasi artis idola mereka. Jadi Irene tidak bisa berharap banyak.

 

Kualitas komunikasi mereka berkurang drastis setelah kepergian Donghyuk yang hanya berselang sehari dengan keluarnya berita tersebut. iKON benar-benar mempersiapkan debut mereka di Amerika dengan ketat dan matang. Membuat debut itu menjadi sangat sukses untuk ukuran bintang Asia. Irene sangat senang dengan hal itu. Donghyuk pasti merasa seluruh kerja kerasnya mulai terbayar sekarang. Tapi Irene tetap merasa ada kejanggalan di hatinya ketika kini Donghyuk tidak lagi memprioritaskannya.

 

“Kenapa sekarang kau tidak mementingkanku lagi?”

“Maaf, Noona tahu kan kami sedang dalam tahap awal debut di sini.”

“Tapi setidaknya kau harus memberiku kabar, sekali saja dalam sehari, apapun itu. Katanya kau mencintaiku!”

“Maaf.”

“Donghyuk, kau masih mencintaiku kan?”

“Ya..” Tapi Irene tahu ada yang salah dari kata ‘ya’ yang diucapkan Donghyuk, kata itu tidak lagi diucapkan Donghyuk dengan tegas, seolah rasa cinta itu kian menguap

“Donghyuk-aa…

“Aku hanya lelah. Perasaan ini, aku harus mengorbankan banyak hal demi perasaan ini. Termasuk perasaanku sendiri. Aku minta maaf jika suatu saat aku menjadi pria pecundang, tapi aku benar-benar lelah dan bahkan muak. Bukan lelah atau muak padamu. Aku lelah dan muak pada diriku sendiri yang mau menunggu tanpa aku bahkan tahu apa alasan aku harus tetap menunggu.”

 

Percakapan hari itu begitu kelam, tidak mengenakkan dan menggores hati Irene dalam. Donghyuk lelah, dan itu karenanya. Karena seorang Bae Irene merasa nyaman memiliki perasaan superior menjadi orang yang didamba oleh Donghyuk hal itu membuat ia lupa bahwa Donghyuk jugalah manusia biasa. Manusia biasa yang sekalipun tulus memberi tetap harus dihadiahi sesuatu kembali. Sesuatu yang sebenarnya sudah Irene tahu telah ia berikan pada Donghyuk tapi enggan ia akui, perasaannya.

 

Irene melihat kalender digital di atas meja, 3 Januari 2019. Hari ketiga di tahun yang baru. Irene tidak ingat tadi Seulgi mengatakan akan mengunjungi siapa atau Wendy dan dua bocah lainnya yang mau pergi kemana. Irene merutuk sebal karena hal sekecil itu saja bahkan tidak bisa ia ingat karena terlalu sering memikirkan Donghyuk belakangan ini. Donghyuk sialan.

 

Irene baru akan memejamkan kedua matanya ketika suara bell apartemennya terdengar nyaring. Masih dengan seluruh syaraf tubuh yang menyorakkan kata malas, Irene berjalan lambat ke arah pintu. Tanpa melihat melalui layar siapa yang yang datang, Irene membuka pintu apartemennya. Baru ketika ia setengah membuka pintu ia sadar kesalahan fatal yang dibuatnya. Bagaimana jika sasaeng yang baru saja membunyikan bell. Ahh, masa bodoh.

 

Bouquet bunga mawar super besar berada di depan matanya persis ketika ia benar-benar usai membuka pintu apartemennya. Ia bisa melihat tangan pria yang anehnya sangat indah memeluk bouquet itu dengan susah payah. Lebih aneh lagi ketika Irene merasakan perasaan aneh yang tiba-tiba menyeruak dalam hatinya. Perasaan aneh seperti beberapa tahun lalu pernah ia rasakan ketika seorang pria memberinya bouquet bunga serupa dan membuatnya nyaris meledak.

 

Happy New Year, Bae Joohyun-ssi.” Jika tiga tahun lalu Irene tidak tahu alasan ia ingin meledak, kini Irene tidak tahu apakah ia harus tersenyum bahagia atau menangis haru mendengar suara itu. Suara yang terdengar begitu lama tapi memberinya perasaan damai.

“Donghyuk-aa…” Pria itu, yang kesusahan dengan bouquet bunganya, segera mengangsurkan kepalanya ke samping hingga bisa melihat Irene yang memilih untuk menangis haru. Donghyuk kemudian meletakkan bunga itu di lantai sebelum tangannya menghapus air mata Irene.

Ya, Noona waeyo?” Irene langsung menubruk Donghyuk dan memeluknya erat. Ia tidak bermimpikan? Mungkin ini hanya mimpi tahun barunya yang terasa kelam akibat akumulasi rindu pada Donghyuk.

“Donghyuk­-aa…” Donghyuk yang masih tidak paham dengan alasan Irene menangis hanya membalas pelukan itu dan mengusap punggung Irene dengan perlahan.

Ne, na ya, Kim Dongyuk. Ada apa denganmu, Noona?”

“Donghyuk-aa…

Ya Noona! Wae geurae?” Irene kemudian mengangkat wajahnya yang sudah banjir air mata dari dada Donghyuk dan melihat Donghyuk benar-benar dengan matanya. Mengamati pria yang kini bersurai coklat gelap dan disisir kebelakang lengkap dengan gel yang membuatnya terlihat benar-benar dewasa.

 

Dangsineun kkum-I anniya.” Setelah Irene kembali memeluknya barulah Donghyuk sadar apa alasan gadisnya ini begini. Donghyuk kemudian melepaskan pelukan mereka, tangannya menggenggam erat kedua tangan Irene erat. Donghyuk juga mengamati bagaimana Irene sekarang terlihat cukup tirus dengan rambut coklat terangnya yang tidak beraturan lengkap dengan sweater abu kebesarannya.

 

Noona, aku tentu saja bukan mimpi. Aku adalah Kim Donghyuk. Kim Donghyuk yang sama dengan Kim Donghyuk tiga tahun lalu yang mendaftar ke Think B dan Adorable Fairy. Kim Donghyuk yang sama yang mencintaimu.”

“Tapi kau bilang kau sudah tidak mencintaiku. Kau bilang kau lelah mencintaiku!” Irene kemudian mengusap air matanya dengan paksa. Ia sekarang harusnya sebal karena Donghyuk yang sudah berhenti mencintainya itu muncul dengan seenaknya.

“Siapa yang bilang aku mencintai Noona?”

“Kau sendiri! Waktu itu…”

“Waktu itu aku tidak bilang aku lelah mencintai Noona. Aku hanya lelah dan muak karena aku tidak pernah punya alasan untuk mencintai dan berada di sisi Noona dengan tepat. Aku sadar kegembiraanku karena bertemu dengan cinta pertama membuatku tidak sadar bahwa aku hidup dalam realita. Aku tidak bisa berada di sisimu yang notabene seniorku dan jauh lebih tua dariku tanpa sesuatu yang bisa dibanggakan. Setidaknya aku ingin menjadi seseorang yang membanggakan ketika kita bersama dan banyak orang mengetahui hubungan kita.”

 

Irene menangis lagi setelahnya. Pabo Irene. Pabo. Pabo. Pabo. Ani, pabo Donghyuk! Harusnya pria itu menjelaskan hal itu pada Irene terlebih dahulu sebelum membuatnya gamang hingga nyaris dapat memenuhi sungai Han dengan air matanya. Oke, itu agak berlebihan. Tapi Irene benar-benar galau parah setelahnya.

 

“Ayo masuk, aku harus menghukum bocah nakal yang meninggalkanku tanpa kabar selama hampir setahun.” Donghyuk kemudian tersenyum cerah. Ia mengangkat bouquet mawar super besarnya dan mengikuti langkah Irene. Ia meletakkan bouquet besar itu di meja ruang tamu sebelum akhirnya duduk nyaman di sofa yang tadi di tempati Irene.

 

“Kau tahu darimana apartemenku?”

“Insting. Orang yang ditakdirkan bersama punya benang—“ Sebuah bantal melayang tepat mengenai wajah Donghyuk.

“Seulgi, Wendy, Joy atau Irene?” Irene duduk di sisi sofa yang berjauhan dengan Donghyuk. Pria itu masih mengusap wajahnya yang terkena bantal dengan keras.

Noona… Biarkan aku romantis sedikit…”

“Aku masih ada satu bantal lagi.” Irene mengangkat bantal dengan corak senada di tangan kanannya.

“Baiklah, baiklah. Seulgi noona. Dia yang memberiku alamat apartemenmu.” Irene kemudian menghembuskan napas sebal. Rekan aliansi Donghyuk dari dulu memang Seulgi dan Yeri. Seulgi karena gadis itu setuju-setuju saja dengan Donghyuk dan Yeri karena gadis kecil itu selalu diiming-imingi sesuatu oleh Donghyuk. Sementara Wendy dan Joy lebih memilih menjadi pihak netral dan penggembira saatnya gembira.

 

“Joohyun-aa…”

“Aaa! Ini yang dari tadi mau kutegur. Kau memanggilku Noona tapi menggunakan banmal! Sekarang menyebut namaku tanpa embel-embel apapun. Benar-benar tidak sopan. Terlalu banyak di Amerika.”

“Ternyata kau semakin cerewet ya sekarang.”

Noona, Donghyuk-aa…”

“Sayang.” Donghyuk tersenyum. Melepaskan senyum mautnya yang bisa membuat lutut Irene seperti meleleh.

Noona, Donghyuk-aa…”

Honey.” Senyumnya semakin lebar seperti potensi sendi-sendi lain dalam tubuh Irene yang bisa meleleh karenanya.

“YA!”

“Kata pepatah, ketika kau mencintai seseorang, usia hanya sekedar angka. Esensi mencintailah yang lebih penting.”

“Tapi aku tidak mencintaimu.”

 

Donghyuk kemudian tersenyum mengejek. Ia berjalan pelan ke arah rak kecil di seberang sofa tempatnya duduk, kemudian menarik salah satu raknya dan mengambil beberapa pigura dari dalamnya.

“Kalau tidak cinta, foto-foto ini tidak akan Noona cetak dan pigurakan seperti ini kan?” Irene melebarkan matanya sebelum berjalan cepat meraih pigura-pigura berisi fotonya dan Donghyuk itu.

“KANG SEULGI!” Irene memajukan bibirnya sebal. Dasar anak-anak tidak tahu diuntung. Bagaimana mungkin mereka mengatakan hal memalukan ini pada Donghyuk. Bagaimana—

 

Chu.

 

Donghyuk mengecup Irene yang masih terpekur di tempatnya. Kemudian mengecupnya sekali lagi membuat Irene terduduk dan menatapnya bingung. Donghyuk yang ikut terduduk di hadapan Irene mengangsurkan tangannya dan memeluk Irene setelahnya.

 

“Aku mencintaimu Joohyun-aa. Sekarang aku adalah Kim Donghyuk yang terkenal, yang bisa berdiri di sisimu dengan kebanggaan. Aku tidak akan mempedulikan apapun, bahkan jika kau mau mengatakan kau tidak mencintaiku lagi. Jangan kira aku tidak tahu bahwa sejak dulu kau sudah mencintaiku. Hanya saja kali ini aku akan mencintaimu dengan rasa yang berbeda Bae Joohyun. Aku mungkin masih mencintaimu dengan besar yang sama, besar yang sama sejak pertama kali aku melihatmu, tapi dengan rasa kepercayaan diri yang besar. Aku tidak akan takut pada apapun lagi. Tidak pada media atau bahkan dunia.” Donghyuk menyusupkan kepalanya di leher Irene ketika gadis itu memperat rengkuhan mereka. Donghyuk bisa merasakan seluruh dunia berada di dalam genggamannya ketika ia merasakan eksistensi Irene begitu nyata di dekatnya.

 

But we are six years apart, ketika aku berusia tiga puluh kau bahkan sedang di usia keemasanmu. Aku akan merengek untuk minta kau nikahi di saat seharusnya iKON sedang gemilang dan sibuknya. Aku akan mengeluhkan banyak hal karena aku menua lebih dulu. Aku juga akan sering mengguruimu karena aku telah lebih dulu melalui banyak hal.”

“Maka aku akan menikahimu kapanpun kau mau, aku akan mendengarkan keluhanmu, dan aku akan mendengarkan semua ajaranmu untuk menjadi lebih baik. Aku akan menjadi apapun asalkan kau terus bersamaku, Bae Joohyun.”

Eomma, kenapa aku harus jatuh hati pada pria yang lebih muda enam tahun dariku.” Irene menghembuskan napas pura-pura sebal sembari menghapus air matanya yang tidak sengaja turun perlahan. Bagaimana caranya ia tidak jatuh dalam perangkap pria yang mulai dari senyum hingga ucapannya begitu manis seperti Kim Donghyuk?

“Cinta tidak bisa memilih, Joohyun-aa.” Donghyuk kemudian tertawa. Ia melepaskan pelukannya sebelum memindahkan tangannya untuk menggendong Irene. Mereka duduk dengan kembali berpelukan di sofa kesayangan Irene.

 

“Aku suka caramu memanggil namaku.”

“Kenapa? Kau merasa lebih muda, Joohyun-aa?” Donghyuk tersenyum masih dengan tangan yang mengalung manja pada leher dan pinggang Irene.

“Bodoh. Caramu memanggilku namaku itu terdengar nyaman. Seolah-olah kita telah bersama untuk waktu yang sangat lama dan aku adalah bagian darimu yang tidak terpisahkan.”

“Memang seperti itu kan? Bae Joohyun adalah tulang rusuk Kim Donghyuk yang hilang.” Irene bisa merasakan pipinya yang memanas dan mungkin kadar gula dalam darahnya yang meningkat drastis. Kurang manis apa Kim Donghyuk ini?

 

“Aku mencintaimu, Donghyuk-aa.

“Aku juga, Joohyun-aa.”

 

Irene berdoa dalam hatinya semoga waktu kali ini berhenti. Donghyuk juga. Donghyuk berdoa agar ia tidak lagi harus membuat Irene resah dengan perjuangan dalam diamnya selama setahun belakangan ini. Donghyuk berdoa agar Irene selalu akan berada sedekat ini dalam jangkauannya. Ia tidak berdoa semoga Irene bertambah cantik atau tidak bertambah tua, ia hanya berdoa semoga ketika Irene kehilangan kecantikannya suatu hari ia tidak kehilangan euforia ini atau ketika Irene bertambah tua rasa cinta dan euforia ini justru bertambah. Euforia cinta pertama yang ia harap menjadi cinta seumur hidupnya. Euforia cinta pertama yang membuatnya menginginkan hal lain selain menjadi terkenal, yaitu menjadi layak bagi Irene.

 

“Ayo mulai berpikir untuk menikah.” Mereka baru saja kembali berciuman ketika Irene mengatakannya. Membuat Donghyuk tersenyum pelan karenanya.

 

“Setelah promosimu di Amerika selesai, ketika setidaknya iKON dan Red Velvet sudah berusia lima tahun, ketika kita sudah memiliki segalanya dengan kerja keras kita sendiri, setelah itu aku mau kau melamarku dengan cara paling manis. Tidak masalah harus bersembunyi dari media seberapa lamapun itu, tapi setidaknya Bae Joohyun sudah menjadi miliki Kim Donghyuk. Begitupula Kim Donghyuk yang sudah menjadi milik Bae Joohyun.”

 

.THE END.

 

Forelsket —from Norwegian

The euphoria you experience when you’re first falling in love.

Comment?